Kamis, April 18, 2024
Google search engine
BerandaBojonegoroBank Sampah “BERKAH” Tulungrejo, Diharapkan Pelopori Kebersihan Bengawan Solo

Bank Sampah “BERKAH” Tulungrejo, Diharapkan Pelopori Kebersihan Bengawan Solo

Suaraairlangga.com, Bojonegoro – Untuk menyakinkan masyarakat akan pentingnya peningkatan kwalitas lingkungan yang bersih dan sehat sekaligus mendorong kemajuan ekonomi masyarakat, Bupati Bojonegoro, Kang Yoto menghadiri launching Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) pengelolaan sampah berbasis komunitas (Bank Sampah), di Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (24/08/2017).

Dengan mengambil tema “Memberdayakan Masyarakat Untuk Menyelesaikan Masalah Sampah”, launching yang difasilitasi Kelompok 2 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universtas Bojonegoro (Unigoro) 2017 ini, dihadiri juga Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro (YSB) – Unigoro, Mas Arief Januarso, Rektor Unigoro, Slamet Kyswantoro, Jajaran Muspika Trucuk, Pemdes Tulungrejo, 142 nasabah BUMDes Bank Sampah Desa Tulungrejo, dan lainnya.

Ketua YSB – Unigoro, Mas Arief Januarso menyampaikan, pendirian Bank Sampah ini merupakan program akselerasi Sustainable Development Goals (SDG’s) antara lembaga pendidikan dengan BUMDes dalam rangka mewujudkan “Gerakan Desa Sehat dan Cerdas (GDSC) yang dicanangkan Pemkab Bojonegoro. Adapun target SDGs adalah menjamin adanya kehidupan yang sehat, dan mendorong kesejahteraan untuk semua orang di dunia pada semua usia.

“Terima kasih kepada Bupati Bojonegoro, Kang Yoto yang berkenan menlaunching BUMDes Bank Sampah Desa Tulungrejo hasil karya program KKN Tematik Unigoro 2017. Pendirian Bank Sampah ini untuk memberdayakan kekuatan masyarakat agar lebih peka terhadap isu lingkungan hidup, khususnya mengelola sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi,” ujar Mas Arief Januarso saat sambutan launching ini.

Mas Arief menambahkah, dirinya mengapresiasi keberhasilan program kelompok 2 KKN Tematik Unigoro 2017 yang telah melaunching Bank Sampah Desa Tulungrejo. Dan berharap kedepan, Bank Sampah yang embrionya dari Unigoro ini maju dan berkembang pesat, sehingga lingkungan Desa Tulungrejo dan Desa sekitarnya menjadi bersih dan sehat. Bahkan sampah yang selama ini menjadi momok bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Prinsip program pembangunan dalam KKN tematik Unigoro ini sifatnya berkelanjutan. Untuk itu, selama 1 tahun pacsa launcing ini maka Unigoro akan terus melakukan pendampingan terhadap BUMDes Bank Sampah Desa Tulungrejo sampai benar – benar berhasil dijalankan dan manfaatnya dirasakan bersama,” papar tokoh muda Bojonegoro ini yang diidolakan kaum muda dan banyak kalangan untuk menjadi Bupati Bojonegoro mendatang.

Selain itu, Mas Arief menyampaikan, bahwa program KKN tematik akan terus digunakan Unigoro, karena selain di Desa Tulungrejo, kelompok KKN Unigoro lainnya memberikan prestasi yang luar biasa. Contohnya di Desa Glagahan, Kecamatan Sugihwaras telah mengkonsep wisata kereta gantung, kemudian di Desa Tegalkodo, Kecamatan Sukosewu menfasilitasi Desa Ramah Anak yang Raperdanya mulai dibuat di Bojonegoro. Tapi Unigoro sudah mampu mewujudkan maksud dan tujuan dari Desa Ramah Anak di Desa Tegalkodo.

Foto : Ketua YSB – Unigoro, Mas Arief Januarso saat memberikan sambutan launching BUMDes Bank Sampah BERKAH, di Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (24/08/2017).

Masih dalam kesempatan ini, Kepala Desa (Kades) Tulungrejo, Darto berharap dengan pendirian Bank Sampah ini dapat menyelesaikan kebiasaan masyarakatnya yang selama ini masih membuang sampah dibantaran bengawan solo, dan dibakar. Hal ini diperparah sampah basah tidak mampu diolah kembali, sehingga masalah sampah telah mengakibatkan terjadi penyakit, diantaranya Demam Berdarah terutama di Rt. 11 Desa Tulungrejo ini.

Sementara itu, launching yang ditandai bunyi sirene, dan pemotongan pita, serta penanda tanganan prasasti papan nama sekaligus pemberian nama BUMDes Bank Sampah Desa Tulungrejo, dengan nama “BERKAH” oleh Bupati Bojonegoro, Kang Yoto. Maka kedepan, Desa Tulungrejo diharapkan menjadi pelopor “Revolusi Tulungrejo” dalam mewujudkan lingkungan bersih dan sehat khususnya di bantaran sungai Bengawan Solo.

“Saya hadir disini untuk menyakinkan masyarakat bahwa persoalan sampah bisa menjadi peluang ekonomi dan lainnya. Contohnya di Desa Selorejo, Kecamatan Baureno mampu mendaur ulang sampah menjadi aneka produk yang memiliki nilai jual,  dan pemanfaatan  sampah menjadi  kompos, serta melatih ketrampilan ibu rumah tangga juga remaja putrinya dalam pemanfaatan limbah,” harap Kang Yoto seraya meyakinkan.

Lebih lanjut Kang Yoto menyampaikan, Desa Tulungrejo adalah daerah bantaran sungai bengawan solo, yang sewaktu – waktu dapat terjadi banjir disaat musim hujan ataupun banjir kiriman dari hulu. Jadi jika sampah kiriman dari banjir dapat dimanfaatkan dan dikelola dengan baik oleh Bank Sampah Desa Tulungrejo, maka sampah itu akan menjadi berkah, oleh karena itu dirinya memberikan nama bank sampah ini “Bank Sampah Berkah”.

Semoga kedepan dari Desa Tulungrejo akan melahirkan “Revolusi Tulungrejo” atas keberhasilannya mengolah sampahnya. Sehingga nama BERKAH untuk Bank Sampah Desa Tulungrejo ini benar – benar membawa BERKAH bukan lagi malapetaka karena masalah sampah. Bahkan Bank Sampah BERKAH ini juga bisa menjadi contoh Desa lainnya, sampai sampah dari sungai bengawan menjadi rebutan untuk dikelola,” pungkas Kang Yoto mengakhiri sambutannya. [JP]

BERITA TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

TERPOPULER

KOMENTAR